April 29, 2008

Keluarga besar

Hari Minggu kemarin aku telah dikenalkan ke keluarga besar Mr. Gift. Memang tidak khusus untuk pemperkenalkan aku, aku diajak oleh mamanya untuk menghadiri acara marhusip (suatu prosesi sebelum pernikahan-Red) saudaranya.

Keluarga besarnya cukup ramah. Nyaris semuanya mencium pipiku. Bahkan ada bapak-bapak juga.


"Sekali akrab dengan mertua, ga boleh jauh lagi....", kata seseorang dari mereka dengan becanda. See...? Aku bahkan belum menikah dengan Mr. Gift.

Suatu saat mereka akan menjadi keluargaku juga. Nantinya aku juga akan menjadi bagian dari mereka. Aku berharap ini akan jadi permulaan yang baik. Amin.


April 25, 2008

Ulang tahun terakhirku

Hari ini aku berulang tahun ke-25.
Tepat setahun yang lalu, seseorang mendoakan aku akan menikah di usia 25.
Aku mengamininya.
Dan tahun ini aku memiliki Mr. Gift di sampingku.

Tak ada black forest tahun ini.
Tak ada hujan sms di tengah malam.
Tak ada tumpukan kotak makanan 'Delivery Order'.
Tapi aku memiliki Mr. Gift di sampingku.

Aku tak mengharapkan kado apapun kali ini.
Aku tak mengharapkan kejutan apapun hari ini.
Cukup hanya dengan kehadiran Mr. Gift di sampingku.

April 22, 2008

Kertas-kertas di atas TV


Semalam, setelah melayat papanya Agnes, aku pulang lebih dulu dari Mami dan Papi. Mataku melihat kertas di atas TV. Tulisan Papi. Ternyata berisi konsep-konsep tentang pernikahanku. Hari-hari penting, rincian biaya, daftar marga yang akan jadi pengundang.

April 21, 2008

Persiapan Inang

Sekarang hari Senin tanggal 21 April 2008.

Kemarin, sehabis kebaktian pagi, aku menghabiskan siang dan soreku di rumah Mr.Gift. Sekitar jam 3, mamanya pulang dari Gereja sesudah menyelesaikan pembukuan keuangan hari itu (Mamanya Mr.Gift adalah bendahara di Gereja kami-Red). Setibanya di rumah, hal pertama yang dicarinya adalah ponsel esia untuk menghubungi 108.



"Selamat siang,mbak, saya mau tanya nomor telepon gedung pertemuan Gorga Tiga yang di Bekasi..."



Oops, sudah mulai mencari gedung, pikirku. Aku tak yakin ingin mendengar atau melihat langsung keluarga ini mempersiapkan pernikahan kami. Ternyata yang barusan aku dengar belum seberapa.



"Bulan November tanggal berapa aja yang kosong inang?... Itu Jumat semua ya?... Kalau bulan Desember?... O begitu... Saya booking yang tanggal 5 desember aja,Inang... Ny.Marbun boru Situmorang... nomor telepon... alamat... Harganya berapa Inang?... Ini gedung aja ya?... DP nya berapa Inang?... Harus minggu ini juga?... Oke Inang..."



Kira-kira seperti itu pembicaraan mereka. Aku hanya diam. Lalu Inang itu mengambil kalender dinding, dan mulai membuka-buka. Melingkari tanggal 5 Desember 2008, sambil berbicara,



"Kalau sudah dapat gedung 'kan kita bisa bergerak. Jadi ada yang diomongin sama pihak parboru (pihak perempuan-Red)."



Tak lama Inang itu, minta nomor telepon Mami. Terjadilah pembicaraan antar ibu.

Setelah itu, mulailah sang ibu dan anaknya merancang tanggal-tanggal penting lainnya. Kapan manopot Tulang (pamit untuk menikah) ,marhusip (pembicaraan resmi kedua belah pihak), dan martupol (semacam pertunangan, 2 minggu sebelum menikah).

Aku tak bisa banyak bicara setiap pendapatku ditanya. Satu hal yang pasti, aku akan bilang ke Mami agar pesta kami nanti di pihak Marbun saja. Aku tak ingin memadamkan semangat Inang itu merencanakan pernikahan kami sampai ke detai-detailnya.





April 19, 2008

Mungkin Desember 2008

Siang ini hujan deras. Lebat sekali.
Mr. Gift mengirimkan pesan pendek mengatakan dia sudah makan siang. Aku membalasnya,

"Iya sayang. Hujan-hujan gini enaknya bobo nih sayang. Tapi bobonya bareng kamu."

*nakal mode on*

"Sebentar lagi juga bakal terwujud kok sayang. Iya kan?"

"Emangnya kapan sih sayang? :-P"

"Kalo semuanya udah mantap. Akhir tahun inilah. Bulan desember. Kamu siap kan sayang?"

"Iya sayang. Aku siap kalo kamu siap."

Ini dia. Akhirnya kudapatkan juga. Bulan Desember, bisa maju, bisa mundur. Aku masih punya waktu lebih dari setengah tahun lagi untuk benar-benar menyiapkan diriku untuk sebuah hidup baru.

Kuharap itu cukup.

April 16, 2008

Blog-Aku-Tak-Percaya-Membuatnya


Aku tak bisa mempercayai ini...
Aku membuat blog khusus!!!!

Aku pernah mendengar calon pengantin wanita memang nyaris gila saat mendekati hari pernikahannya. Oke, itu wajar. Sangat-sangat wajar.
Aku merasa mulai mengalaminya. Kalian tahu apa yang salah?

AKU BAHKAN BELUM TAHU KAPAN AKU AKAN MENIKAH!!!!!

Sebulan lagi?
Setengah tahun lagi?
Tahun depan?
Dua tahun lagi?

Aku tak tahu...

Aku belum dilamar. Aku hanya tahu mamanya telah sedikit menyinggung ini dengan Papi. Hanya itu.
Tapi apa yang sudah kulakukan?
Sebelum membuat blog aku-tak-percaya-aku-membuatnya ini, aku mencari artikel tentang pernikahan Kristen dan mem-print-nya, agar bisa kupelajari di rumah.
Oh, sebelumnya lagi...

AKU MENCARI MODEL-MODEL KEBAYA PENGANTIN!!!!!!

Cuma dilihat-lihat kok!

Tapi tetap saja, aku merasa seperti 'Mad Bride'